1. Buatlah
intisari materi ini khususnya yang berkaitan menstruasi dan mimpi basah?
1. Pengertian
Sistem reproduksi merupakan sistem yang
berfungsi untuk berkembang biak. Beberapa organ yang berkaitan dengan sistem
reproduksi adalah organ reproduksi baik pada wanita maupun pada laki-laki, dan
hormon yang menunjang aktivitas organ reproduksi. Secara fisiologi sistem
reproduksi dapat inefektif tanpa mempengaruhi sistem tubuh yang lain. Organ
reproduksi wanita terdiri dari organ reproduksi dalam dan organ reproduksi luar.
2. Sistem
reproduksi wanita
Ketika dilahirkan normalnya seorang anak
wnita telh mempunyai organ reproduksi yang lengkap, akan tetapi belum berfungsi
sepenuhnya dengan sempurna. Organ reproduksi akan berfungsi sepenuhnya saat
seorang wanita telah memasuki masa pubertas, dimana ditandai dengan
perubahan-perubahan pada organ seks, seperti pembesaran payudara, pinggul dan
keluar darah haid (menstruasi). Anatomi organ reproduksi wanita terdiri atas
vulva, vagina, serviks (cerviks), rahim (uterus), saluran telur (fallopian
tube/tuba falopi) dan indung telur (ovary/ovarium).
A. Organ reproduksi wanita bagian dalam terdiri
dari :
ü ovarium
Ovarium (indung telur) merupakan saluran reproduksi perempuan yang
berfungsi menghasilkan ovum serta hormon estrogen dan progesteron.
ciri-ciri
ovarium :
o berjumlah sepasang
·
Berbentuk oval dengan Panjang 3 - 4 cm.
o struktur berwarna
putih kelabu dengan permukaan yang tidak teratur
berukuran sekitar 3 cm x 1,5 cm.
o Berada didalam rongga
badan, di daerah pinggang
o Umumnya setiap
ovarium menghasilkan ovum setiap 28 hari.
o Ovum yang dihasilkan
ovarium akan bergerak ke saluran reproduksi
Saat memasuki masa pubertas, anak perempuan akan
mengalami perubahan hormon yang menyebabkan oosit primer melanjutkan
meiosis tahap pertamanya. Oosit yang mengalami meiosis I akan menghasilkan dua
sel yang tidak sama ukurannya. Sel oosit pertama merupakan oosit yang berukuran
normal (besar) yang disebut oosit sekunder, Sedangkan sel yang berukuran
lebih kecil disebut badan polar pertama (oolosit primer). Selanjutnya , oosit
sekunder meneruskan tahap meiosis II (meiosis kedua). Namun pada meiosis II,
oosit sekunder tidak langsung diselesaikan sampai tahap akhir, melainkan
berhenti sampai terjadi
B.
Siklus Estrus dan Menstruasi
Berbeda dengan
laki-laki, wanita hanya mengeluarkan satu sel telur saja, selama waktu tertentu
(siklus). Ovulasi pada wanita berhubungan dengan siklus yang dikontrol oleh
hormon. Pada manusia dan primata, siklus reproduksinya disebut siklus
menstruasi, sedangkan pada mamalia lain disebut siklus estrus. Menstruasi dapat
diartikan sebagai luruhnya ovum yang tidak dibuahi beserta lapisan dinding
uterus yang terjadi secara periodik. Darah menstruasi sering disertai
jaringan-jaringan kecil yang bukan darah. Siklus reproduksi ini umumnya
memiliki periode 28 hari hingga satu bulan, oleh krena itu disebut mens (berasal dari bahasa latin, menses yang arinya bulan).
Pada
wanita siklus menstruasi rata-rata terjadi sekitar 28 hari, walaupun hal ini
berlaku umum, tetapi tidak semua wanita memiliki siklus menstruasi yang sama,
kadang-kadang siklus terjadi setiap 21 hari hingga 30 hari. Biasanya,
menstruasi rata-rata terjadi 5 hari, kadang-kadang menstruasi juga dapat terjadi
sekitar 2 hari sampai 7 hari paling lama 15 hari. Jika darah keluar lebih dari
15 hari maka itu termasuk darah penyakit. Umumnya darah yang hilang akibat menstruasi adalah 10mL hingga 80mL per
hari tetapi biasanya dengan rata-rata 35mL per harinya.
Siklus estrus
merupakan suatu perilaku seksual yang agresif dari hewan betina pada saat
terjadi ovulasi. Estrus ini merupakan peristiwa yang paling menonjol dari
siklus reproduksi mamalia selain manusia dan primata. Oleh karena itu, siklus
reproduksinya disebut siklus estrus.
Tabel 2.2 Perbedaan siklus estrus dan menstruasi
Siklus Estrus
|
Siklus Menstruasi
|
Tidak terjadi pembuahan maka endometrim akan
dikeluarkan bersama darah.
Siklus menstruasi wanita umumnya 28 hari sekali.
|
Tidak terjadi pendarahan karena endometrium diserap
(reabsorpsi) oleh uterus.
Siklus estrus pada tikus hanya 5 hari sekali.
|
Selama
ovulasi, kandungan estrogen tinggi, sehingga lendir pada serviks tipis. Keadaan
itu melancarkan sperma untuk bergerak dari vagina ke uterus. Setelah ovulasi,
kandungan progesteron meningkat, dan lendir serviks menebal dan lengket. Lendir
itu akan menghalangi jalan masuk sperma ke uterus.
C.
Fase Siklus
Menstrusi
1.
Fase aliran
menstruasi
Tahap ini berlangsung
selama 4-6 hari dalam satu siklus. Oleh karena hormon estrogen dan progesteron
berhenti dikeluarkan, maka endometrium mengalami degenerasi. Darah, mukus dan
sel-sel epitel dikeluarkan sebagai darah haid dari rongga uterus ke vagina.
Dengan menurun dan hilanganya progesteron dan estrogen, FSH aktif di produksi
lagi dan siklus dimulai kembali.
2. Fase proliferase
Fase ini dikendalikan
oleh hormon estrogen maka disebut juga “fase estrogenik”. Fase ini dimulai pada
hari ke-5 sampai hari ke-14 dari siklus.
Setiap bulan setelah haid, hipofisis menskresikan FSH. Hormon ini berpengaruh
terhadap proses pertumbuhan dan pematangan ovum dan folikel Graaf. Selama
pertumbuhan folikel menjadi folikel graaf terjadi proses pembentukan dan
pengeluaran hormon estrogen. Estroge berfungsi untuk membangan edometrium
sehingga endometrium rahim menebal hingga 5-7 cm. Selain itu, estrogen juga
mempengaruhi kelenjar serviks untuk menghasilkan cairan encer.
Adanya estrogen akan
menghambat pengeluaran FSH dan memacu pengeluaran LH yang dikeluarkan oleh
lobus anterior hipofisis. Pada tahap akhir, dengan pecahnya folikel graaf, ovum
perlepas dan terlempar keluar disebut ovulasi, kira-kira hari ke-14 dari suatu
siklus.
3. Fase sekresi
(fase progesteron)
Fase ini terjadi pada
hari ke 14-28 dari siklus. Folikel graaf yang pecah pada saat ovulasi berubah
menjadi korpus rubrum yang mengandung
banyak darah. Adanya LH menyebabkan korpus rubrum berubah menjadi korpus luteum
(badan kuning). Korpus luteum mensekresikan hormon progesteron.
Selama fase sekresi,
endometrim terus menebal. Arteri-arteri mebesar, dan kelenjar endometrium
tumbuh. Perubahan endometrium dipengaruhi oleh hormon estrogen dan progesteron
yang disekresikan oleh korpus luteum sesudah ovulasi. Jika tidak ada kehamilan,
korpus luteum berdegenerasi sehingga progesteron dan estrogen menurun bahkan
sampai hilang.
2 Sistem Reproduksi Pria
Alat reproduksi laki-laki terdiri dari alat
kelamin bagian luar dan alat kelamin bagian dalam. Alat kelamin bagian luar
terdiri dari penis dan skrotum. Sedangkan alat kelamin bagian dalam terdiri
dari testis, epididimis, vas deferens, prostat, vesika seminalis, dan kelenjar
bulbouretral.
- Testis
Testis disebut juga dengan buah zakar. Testis
merupakan organ kecil dengan diameter sekitar 5 cm pada orang dewasa. Testis
juga memiliki tanggung jawab lain, yaitu membuat hormon testosteron. Hormon ini
merupakan hormon yang sangat bertanggung jawab atas perubahan anak laki-laki
menjadi dewasa. Membuat suara laki-laki menjadi besar dan berat, dan berbagai
perubahan lain yang memperlihatkan bahwa seorang anak telah beranjak dewasa.
- Skrotum
Skrotum adalah kantung (terdiri
dari kulit dan otot) yang membungkus testis atau buah
zakar. Skrotum terletak di antara penis dan anus serta di
depan perineum. Fungsi utama skrotum adalah untuk memberikan kepada testis
suatu lingkungan yang memiliki suhu 1-8oC lebih dingin
dibandingkan temperature rongga tubuh. Pengaturan suhu dilakukan dengan
mengeratkan atau melonggarkan skrotum, sehingga testis dapat bergerak mendekat
atau menjauhi tubuh. Testis akan diangkat mendekati tubuh pada suhu dingin dan
bergerak menjauh pada suhu panas.
- Vas deferens
Vas deferens adalah sebuah
tabung yang dibentuk dari otot. Vas deferens membentang dari epididimis ke
uretra. Vas deferens berfungsi sebagai tempat penyimpanan sperma sebelum
dikeluarkan melalui penis. Saluran ini bermuara dari epididimis. Saluran vas
deferens menghubungkan testis dengan kantong sperma. Kantong sperma ini berfungsi
untuk menampung sperma yang dihasilkan oleh testis.
- Epididimis
Epididimis adalah
saluran-saluran yang lebih kecil dari vas deferens. Alat ini mempunyai
bentuk berkelok-kelok dan membentuk bangunan seperti topi. Epididimis berfungsi
sebagai tempat pematangan sperma.
- Vesikula seminalis
Vesikula seminalis berfungsi membuat cairan
yang akan bercampur dengan sperma untuk menghasilkan cairan semen (cairan yang
dikeluakan seorang pria saat ejakulasi). Disini sperma akan disimpan sementara
sampai dikeluarkan saat ejakulasi.
- Kelenjar Prostat
Kelenjar yang bertugas untuk membuat cairan
yang berwarna seperti susu yang bersama dengan cairan yang diproduksi vesikula
seminalis, dimana sperma akan “berenang” di dalam vagina dan uterus wanita.
- Uretra
Uretra merupakan saluran
sperma dan urine. Uretra berfungsi membawa sperma dan urine ke luar tubuh.
- Penis
Penis dibagi menjadi dua
bagian, yaitu batang dan kepala penis. Pada bagian kepala terdapat kulit yang
menutupinya, disebut preputium. Kemampuan ereksi sangat berperan dalam fungsi
reproduksi. Pada bagian dalam penis terdapat saluran yang berfungsi
mengeluarkan urine. Saluran ini untuk mengalirkan sperma keluar. Jadi, fungsi
penis sebagai alat sanggama, saluran pengeluaran sperma, dan urine.
A. Mimpi
Basah
Memasuki usia 10-12 tahun, anak
laki-laki akan melalui proses pubertas bahkan beberapa anak sudah mengalaminya
di usia yang lebih muda. Selama tahap ini, laki-laki mulai menghasilkan sperma
dan mendapatkan kemampuan untuk ejakulasi. usia-usia seperti inilah biasanya
remaja pria akan mendapatkan pengalaman mimpi basah pertamanya. Karena tempat
tidurnya basah, biasanya anak lelaki akan terbangun di malam hari atau pagi
buta. Saat bangun itulah anak laki kebanyakan bingung dan khawatir tentang
mimpi basahnya. Seperti dilansir sexinfo, kebingungan ini wajar karena
kebanyakan orangtua tidak pernah memberitahukan apa itu orgasme, mimpi basah
atau ejakulasi. Mimpi basah terjadi karena adanya rangsangan pada alat kelamin
akibat gesekan dari kasur atau seprai, mimpi erotis, kandung kemih penuh atau
kenangan dari aktivitas atau pikiran seksual. Mimpi basah ini terjadi pada saat
seseorang mengalami tidur yang dalam atau tidur REM (gerakan mata cepat atau
rapid eye movement), yaitu tahap tidur yang mana terjadinya mimpi. Tidur dalam
ini kemudian membuat laju respirasi dan aktivitas otak meningkat, serta
otot-otot menjadi lebih rileks, yang ditandai dengan gerakan bola mata yang
cepat. Pada saat tidur yang dalam itulah pria biasanya mengalami ereksi sekitar
3-5 kali. Karena rangsangan kelamin atau mimpi erotis mungkinkan terjadinya
ejakulasi atau orgasme saat tidur yang kemudian akhirnya dikenal dengan mimpi
basah.
B.
Bagaimana Bisa Terjadi?
Ketika seseorang laki-laki
memasuki masa pubertas, terjadi pematangan sperma didalam testis. Sperma yang
telah diproduksi ini akan dikeluarkan melalui Vas Deferens kemudian berada
dalam cairang mani yang diproduksi oleh kelenjar prostat. Air mani yang telah
mengandung sperma ini akan keluar yang disebut ejakulasi. Ejakulasi yang tanpa
rangsangan yang nyata disebut mimpi basah.
Proses terjadinya mimpi basah :
Anak laki-laki yang menginjak remaja akan
mengalami masa pubertas dan mulai terjadi proses pematangan sperma yang terjadi
di testis. Produksi sperma seseorang dipengaruhi oleh faktor nutrisi (makanan),
istirahat, rokok, narkoba, alkohol dan lain-lain. Sperma yang telah diproduksi
ini akan dikeluarkan dari testis melalui saluran atau pas differense kemudian
berada dalam cairan mani yang diproduksi oleh kelenjar prostat dan kelenjar
lainnya. Air mani yang telah mengandung sperma akan keluar dari dalam tubuh
laki-laki melalui saluran kemih di batang penis, pengeluaran sperma tersebut
disebut ejakulasi dan ejakulasi yang terjadi secara alami tanpa ransangan
terjadi saat mimpi basah.
Pria memang bisa terus menghasil sperma
sampai usia tua, tapi tidak dengan mimpi basah karena dalam kondisi tertentu
mimpi erotis ini bisa berhenti secara teori mimpi basah yang diakhiri dengan
ejakulasi dialami pria sebagain penanda datangnya masa puber, mimpi basah
menandakan bahwa sistem reproduksi pria untuk menghasilkan sel sperma sudah
berjalan.
Faktor
yang mempengaruhi mimpi basah :
1.
Makanan
2. Aktifitas
3.
Fantasi
seksual
Semakin makanan bergizi, kurang aktivitas dan
fantasi seksualnya liar maka kejadia mimpi basah kemungkinan semakin sering
tetapi sebaliknya jika makanan kurang, aktifitas padat dan fantasi seksualnya
kurang maka kejadian mimpi basah berkurang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar